SAYA dan Nasih biasa menulis posting untuk blog ini ketika waktu sudah bergulir ke dini hari. Saya mengisi waktu menunggu koran naik mesin cetak, beliau mungkin tengah mempersiapkan bahan kuliah atau belajar (biar S3-nya lekas kelar).
Jadi, saat-saat hening itu justru ramai oleh posting berbalas komentar. Anehnya, kalau saya mencoba menelepon susah sekali nyambung. Lha tak bales to. Kalau dia ganti coba menghubungi, sengaja ponsel tak matikan atau tak masukkan laci.
Hubungan ''mesra'' yang sangat aneh. Dekat tapi nggak mau nyambung. Setelah siang barulah salah satu mengalah, membuka percakapan. Kalau tidak, cukup dengan pesan pendek sudah ngerti dan maklum.
Dia tahu persis, pada saat-saat tertentu saya tidak bisa diganggu, bahkan oleh orang paling penting sekalipun. Saat apakah itu ? Tentu, saat tidur.
Jadi, saat-saat hening itu justru ramai oleh posting berbalas komentar. Anehnya, kalau saya mencoba menelepon susah sekali nyambung. Lha tak bales to. Kalau dia ganti coba menghubungi, sengaja ponsel tak matikan atau tak masukkan laci.
Hubungan ''mesra'' yang sangat aneh. Dekat tapi nggak mau nyambung. Setelah siang barulah salah satu mengalah, membuka percakapan. Kalau tidak, cukup dengan pesan pendek sudah ngerti dan maklum.
Dia tahu persis, pada saat-saat tertentu saya tidak bisa diganggu, bahkan oleh orang paling penting sekalipun. Saat apakah itu ? Tentu, saat tidur.
Amiin.
BalasHapus