' Kasturi 81 Wadya Bolo Tidur dan Belajar

Tidur dan Belajar


BANYAK yang mengira belajar semalam suntuk atau populer dengan sebutan sistem kebut semalam (SKS) bisa membantu dalam menguasai bahan ujian. Namun berdasarkan studi terbaru, metode paling ampuh adalah tidur yang cukup setelah belajar.
Ketika tidur, kata Howard Nusbaum -- profesor psikologi di Universitas Chicago, AS -- secara aktif otak akan menyerap apa yang dipelajari sebelumnya.
Dalam tulisannya yang dimuat di Jurnal Belajar dan Ingatan edisi terbaru ia mengatakan jika kita belajar pada pagi hari, ada kemungkinan sorenya lupa atas sebagian bahan yang kita pelajari. Namun jika tidur setelah belajar, otomatis yang dipelajari tersimpan di otak.
Belum bisa dipastikan apa peranan mimpi yang kadang berguna sebagai latihan bagi otak agar lebih mudah mengingat apa yang baru saja dipelajari.
Tidur sebelum belajar juga penting dalam proses penyerapan, karena akan meningkatkan stamina (Jerry Siegel, Pusat Riset dan Tidur Universitas California).

Catatan: Perlu diteliti lebih jauh berapa lama tidur yang optimal agar membantu menguasai bahan ujian. Nasihat bagi Bapak Ibu yang ingin putra-putrinya sukses dalam ujian atau ulangan, perintahkan si buah hati untuk tidur sebelum dan setelah belajar. Jangan terapkan SKS, karena malah bikin kacau meski ada pula yang sukses dengan cara tersebut (BTS).

4 komentar :

  1. anak saya suka nonton filem kartun kapanpun waktunya ... tapi ketika kemarin ada berita "UFO" di Jakarta dia mulai menyukai google dan you tube.
    saat-saat seperti ini lah yang kutunggu. saat ia ingin tahu lebih lanjut.
    sekali mengenal google pasti deh terperosok ...

    BalasHapus
  2. Bukan anak sampeyan saja, laaa... wong aku yang baru kenal aja, kalau seharian tidak buka ya.. kangen. benar kata mas nasih. tentang UFO yg di TV kemarin aku juga secara tidak langsung memperkenalkan ke anak-2 ku, itu loo.. teman mama yag di Blog 81 kerjanya di LAPAN ? eh mas tahid bisa nerangkan yang jelas dan pasti.

    BalasHapus
  3. Belajar dulu dan sekarang kan lain. Makin banyak media dan alat, semestinya generasi sekarang kian canggih (cangkeme nggah nggih ning ora kepanggih hehehehehe .....)

    BalasHapus
  4. Maaf mbak Min, LAPAN pengamat UFO, planet2 dan sejenisnya beda Kedeputian (di Bandung) ... jadi aku kurang tau. Bagianku dadi tukang roket dan satelit.

    BalasHapus