' Kasturi 81 Wadya Bolo Ayo Makan Singkong

Ayo Makan Singkong

Pemerintah disarankan menggalakkan penanaman singkong dan memproduksi mocaf sehingga bisa menjadi substitusi tepung gandum yang hampir 100 persen harus diimpor. Masyarakat tidak perlu gengsi menanam dan mengonsumsi singkong dan olahannya, seperti mocaf (Modified Cassava Flour)

Direktur Induk Koperasi Tani (Inkoptan) Soeryo Bawono kepada SP, di Jakarta, baru-baru ini, mengatakan, sebagian masyarakat sudah biasa menggunakan mocaf sebagai bahan pengganti terigu untuk membuat kue. Bahan baku mi telor juga bisa memadukan antara 70 persen terigu dengan 30 persen mocaf. Saat ini, harga eceran mocaf di toko-toko Rp 5.500 per kg, sedangkan harga terigu Rp 7.500 per kg.

Dia mengemukakan, jika pemerintah mendorong penggunaan mocaf di dalam negeri sekitar 10 persen menggantikan terigu yang ekuivalen dengan 500.000 ton mocaf, maka diperlukan sekitar 1.500.000 ton singkong untuk luasan 75.000 hektare lahan yang digarap 225.000 petani. Saat ini, impor gandum sekitar lima juta ton per tahun.

Industri singkong dan mocaf jika digalakkan, lanjutnya, bisa menyerap jutaan tenaga kerja. Selain itu, singkong sangat mudah ditanam dan dirawat, tahan segala cuaca, mudah disimpan dan diolah. Di lahan kering, jenis singkong tertentu tumbuh dengan baik sehingga bisa mencegah kekurangan pangan saat paceklik.

Mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kaman Nainggolan mengungkapkan, singkong adalah makanan yang menyehatkan, namun terabaikan. Di Bandung, tuturnya, ada kampung yang seluruh warganya mengonsumsi singkong yang diolah menjadi lebih dari 20 jenis makanan.

"Mereka yang sehari-hari mengonsumsi singkong bisa terhindar dari berbagai penyakit, termasuk hipertensi dan diabetes. Namun, kebanyakan masyarakat kita gengsi memakan singkong. Padahal, singkong bisa diolah menjadi bermacam makanan yang enak dan bergizi," katanya.

-- SP. 02/12/2008

2 komentar :

  1. Kan sudah kubilang, aku tidak malu disebut anak singkong atau tiwul !

    BalasHapus
  2. bahwa apa yang kamu yakini itu bener to, ayoo lanjutkan keyakinan itu tularken pada temen-temenmu yang sak ndaerah ...

    BalasHapus