Drama Satu Babak Boso Jowo

MASIH ingatkah dikau, Mas Nasih ? Pada suatu hari di suatu pagi, kalau tidak salah mata pelajaran jam ketiga, kita berdua yang waktu itu duduk semeja di kelas 3A mendapat tugas dari Pak Sutoro Hadi, guru bahasa Jawa.

Kita diminta memainkan drama satu babak memakai bahasa Jawa kromo. Nah, kita dengan kompaknya berdialog seolah-olah hendak memancing ikan di suatu tempat. Tanpa persiapan sama sekali, aku dan dikau mampu memainkan peran masing-masing bagaikan sudah berlatih ekstraintensif selama berbulan-bulan hehehehehehe .....

Apalagi memakai boso Jowo kromo madyo dan sesekali kromo inggil, bisa dibayangkan tingkat kesulitannya. Tapi ketika itu kok kita ya oke-oke saja ya. Barangkali, teman sebangku dan sehati sehingga sudah bisa menebak kemauan (bukan kemaluan lho !) masing-masing, saling melengkapi, dan bisa berjalan searah.

Aku ingat betul, waktu itu ngomongnya mengalir begitu saja, tanpa beban. Jadilah, sebuah drama pendek sekitar sepuluh menit dengan boso Jowo kromo itu sukses, dan ......... di bawah sadarku menjadi sebuah kenangan yang amat mengesankan.

Apakah demikian juga bagi engkau ? Kompak neh yeeeeeeeeeeeee .........

Artikel terkait :