' Kasturi 81 Wadya Bolo Curhat

Curhat



Dalam tulisan ini aku ingin berbagi cerita seputar sakit tumor CA paru yg telah menyerangku, kepada teman dan temin seluruh Alumni SMP N I Wonogiri tahun 1981 terutama yg sudah bergabung di Kasturi atau minimal sering buka Blog kita ini.
Agar dengan cerita ini aku bisa mengurangi kegalauan di hatiku yg selama ini menggelayut bersama ruetnya pikiranku karena "Azab/hukuman" yg dijatuhkan Tuhan kepadaku berupa penyakit tumor. Aku katakan Azab/hukuman dari Tuhan karena aku orang yang banyak dosa, aku bukan orang suci dan aku berharap ini merupakan proses pencucian semua dosa2ku di dunia ini, sehingga kelak saatnya Allah SWT memanggilku aku telah suci dari noda dan dosa dapat keadaan yg khusnul khotimah, Amin. ( Tapi aku berharap diberikan umur yang penuh Barokah, amin ).
Begini ceritanya, penyakit ini pertama kali aku rasakan sejak kira2 tahun 2005 ketika aku masih dinas di Dipenda Kab. Wonogiri, aku sering merasakan nyeri di dada sebelah kiri, dalam bahasa jawa istilahe " mak cekrak " terasanya nyeri, sakit dan aktivitas apa saja saat itu hrs dihentikan sebab kalau gerak dikit saja sakit sekali, untuk bernapas saja terasa nyeri. Kemudian batuk kering selama berbulan-bulan disertai leher cengeng, mulai tahun2 itu aku sering jatuh sakit dan sering opname, keluar masuk rumah sakit sampai aku pindah tugas di Sekretariat DPRD Kab. Wonogiri tahun 2007. Satu setengah thn dinas di Setwan pada bulan Agustus aku masuk rumah sakit Dr. Muwardi Jebres Solo karena di leher sebelah kiri ada benjolan sebesar kelereng yg kecil jmlahnya 4 berjajar dengan posisi ke atas, menurut pemeriksaan dokter aku harus menjalani operasi untuk memastikan apakah benjolan itu jinak atau ganas.
Pada saat itu aku hanya berpikir mudah2an operasi ini merupakan pengobatan yg cespleng, pengobatan akhir yg menyembuhkan semua penyakitku. Eh. ternyata Tuhan berkata lain, setelah operasi pada tgl 28 Agustus 2008 oleh Dr. Joko Dlidir benjolan diambil kemudian di periksa Lab di UNS ternyata hasilnya positip tumor ganas. Bagai disambar petir disiang bolong demi mendengar pembacaan hasil PA itu berarti operasi adalah awal pengobatan.
Selanjutnya aku menjalani Khemoterapy di Ruang One Day Care Bangsal Cendana Rumah Sakit dr. Muwardi Solo mulai bulan September 2008 setiap 3 minggu sekali sebanyak 6 kl sampai tgl 5 Pebruari 2009.
Pada periksa kontrol pertama pasca khemo awal Maret 2009 aku dinyatakan sembuh oleh dokter Joko Dlidir, khemo dinyatakan selesai satu paket. Betapa bahagianya hati ini, istri dan anak2ku juga saudara2ku semua senang dengan berita bagus ini. Aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesembuhan. Aku kemudian beraktivitas seperti sebelum sakit, seolah aku tidak merasa sakit. Aku kembali bergabung bersama teman2 ikut tenis tiap rabu malam di gedung tenis GOR Giri Mandala, di Kantor ada Senam ikut, jalan2 ikut, kerja bakti ikut. Puncaknya ketika di kampungku ada kerja bakti buat gedung tempat menyimpan inventaris RT, aku juga ikut terjun mulai jam 07.00 wib pagi itu sudah angkut2 pasir secara estafet bersama warga yg lain sampi jam 12 siang selama 2 hari.
Kemudian apa yang terjadi 3 hari berikutnya benjolan bekas operasi di leher sebelah kiri muncul lagi malah lebih besar sebesar telur ayam ada dua, aku jadi ketakutan bukan main. Pagi harinya aku periksakan ke Jebres kata dokter Joko saya harus menjalani khemo lagi, aku tidak mau aku memilih minum obat, tapi harganya mahal dan tidak masuk Askes. Aku minum satu periode pengobatan tapi tidak ada perkembangan yang baik, aku beralih ke obat alternatif, obat shinse beli dekat Pasar Gedhe tidak juga nampak penyembuhan, aku beralih ke tukang pijat sampai delapan kali dipijat malah jadi tidak karuan, benjolan semakin besar, karena aku bingung semua aku coba mulai dari obat, jamu, air rebusan daun benalu, jus buah sampai dukun bahkan. Tapi ketika akhir Juli 2009 pita suaraku terdesak oleh benjolan itu hingga suaraku hilang volume kecil sekali ( Kresek-kresek saja ) kalau bicara. Aku takut akhirnya atas rujukan Dr. Sriyanto RSUD Kab. Wonogiri aku berobat ke RSUP dr. Kariadi Semarang dibawah pengawasan Dr. H. Darwit SPBok.
Hasil pemeriksaan dr. Darwito ternyata induk penyakitku ada di Paru ( ca paru ), aku harus menjalani Chitos atau Khemoterapy satu paket 18 kali, setiap minggu sekali aku khemo, opname 3 hari tiap kali khemo, kadang juga kalau tambah darah atau vitamin, lemak opnamenya jadi 5 hari. Sampai terakhir khemo tgl 23 Januari 2010. Pada hasil pemeriksaan kontrol pasca khemo kemarin hari Sabtu tgl 6 Pebruari 2010 dokter Darwita mengharuskan saya menjalani khemo paket ke II sebanyak 12 kali tiap 3 minggu sekali mulai besok tgl 15 Pebruari 2010.
Begitulah kira2 kisah perjalanan ihktiarku berobat mencari kesembuhan, semoga Allah SWT meridhoi upayaku dan menyembuhkan penyakitku ini.
Aku mohon doa yang tulus dari Teman2 semua agar aku segera diberikan kesembuhan, sembuh yang tidak kambuh lagi karena sebaik-baik penyembuh adalah Allah SWT Yang Maha Penyembuh, Amin.

Trims, salam buat semuanya.

18 komentar :

  1. moga panjengenan pinaringan tetep sabar Mas Cip. nampa peparinge Gusti ...

    BalasHapus
  2. @mas Cipto banyak terima kasih untuk sharingnya. Saya secara tulus berdos semoga usaha mas Cip menghasiulkan buah dan mas Cip mendapatkan kesembuhan. Maju terus jangan menyerah.

    BalasHapus
  3. Mas Ciptono aku ikut doakan untuk panjenengan agar diberikan kesembuhan selamanya : “Ya Alloh Tuhan segenap manusia, hilangkanlah sakit dan sembuhkan-lah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali dengan penyembuhanMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (Muttafaq ‘Alaih).

    BalasHapus
  4. Mugo pinaringan sabar, ikhlas, pasrah.

    BalasHapus
  5. Mas Cip, gerah panjenengan sami kaliyan almarhumah nyonya kulo. Namung, nyonya kulo konangan sampun stadium inggil lan nate mboten disiplin kemoterapi amargi mboten purun transfusi darah kangge ngindhakaken Hb. Kulo suwun panjenengan tatag lan sabar salebetipun program kemoterapi. Gusti Allah paring gerah, Gusti Allah ugi ingkang paring tombo. Mugi Mas Cip enggal saras ..... amin !

    BalasHapus
  6. Setulus doa kami naikkan untuk kesembuhan mas Setyo Ciptono, sobatku...Kiranya Tuhan berikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalani proses penyembuhan yang harus dilakukan. Keluarga juga diberikan kesabaran dan kekuatan untuk mendampingi setiap langkah penyembuhan ini....Amin

    BalasHapus
  7. Yang sabar dan disiplin atas petunjuk dokter ya mas ? doaku selalu untuk panjenengan semoga cepat sembuh.

    BalasHapus
  8. Yang penting ikhtiar maksimal mas ... Gusti mboten sare ... tanda sayangNya untuk mas Ciptono!

    BalasHapus
  9. Saudaranya Ambar juga mengalami penyakit yg sama tp bs mengatasi. Dulu menawari untuk dihubungkan ke mas Beno tapi sudah terlambat. Aku kasih no hp-ne Ambar lewat mas Anto dan mas Beno nggih mas ... siapa tau ada gunanya

    BalasHapus
  10. Aduh mas ... no hpne Ambar wis kehapus ... siapa yg bisa bantu ngasih no nya ke mas Cip?

    BalasHapus
  11. Kalau yang dimaksud Yuni Ambarsari 021 706 069 16, kalau HP aku kagak punya. oh ya... mungkin aku mo kasih resep juga mas, ini dari beberapa pengalaman istri teman suamiku. konsumsi dengan bayam merah berduri.

    BalasHapus
  12. Mas Cip, yang paling penting adalah semangat dan tekad untuk sembuh dari mas Cip. Jangan pernah menyerah, jangan terlalu dipikirn penyakitnya, disiplin ikutin petunjuk dokter. Saya pernah membaca kalau buah sirsak juga bagus untuk melawan kanker, anti oxidan nya tinggi. Bisa dibuat jus. Terus semangat mas Cip. Kami berdoa untuk kesembuhan mas Cip.

    BalasHapus
  13. Amin yarobbalalamin, Ya Allah luluskan, kabulkan Doa2 tulus suci yg disampaikan sahabat2 tercinta kami untuk kesembuhan kami, kesembuhan yg tidak meninggalkan penyakit.
    Matur tengkyu buat teman dan temin semua bolo kasturi, tak terkecuali buat panjenenganipun Mas Djoni nur ashari, Pak Guru Susilo, Mas Bambang Supriyadi atas segala atensi dan doanya yg tulus, semoga Allah SWT mengijabahi, dan "LEMAH TELES GUSTI ALLAH SING MBALES" amal kebaikan panjenengan semua.
    Trima kasih, salam utk semuanya.

    BalasHapus
  14. Iya Mas Tahid, Mb. Yuni Ambarsari teman sekelas kita waktu di Kl IIIA itu sebenarnya Bulek saya itu.
    Sekarang tinggal dimana Mas? Kalo panj ada punya nomere deknen saya pengen ngabarke, atau mungkin nomer yg diberikan Mb. Mincuk itu bisa dihubungi nomer rumah ya mbak?
    okey makasih coba lain waktu tak hubungi, trim.

    BalasHapus
  15. iya mas... itu nomor rumah, sekarang tinggal di depok kayaknya.

    BalasHapus
  16. Yaa Robbi,,,,
    semoga Engkau memasukkan saudaraku "mas Setyo Ciptono" kedalam golongan orang mu'min yang tabah, yang senantiasa berlapang dada dalam menempuh segala ujian,,,,,,
    baik ujian berupa penderitaan maupun ujian yang berupa kesenangan.
    jadikanlah pula saudaraku "mas Setyo Ciptono" kedalam golongan Aulia-Mu serta jadikanlah ahli ta'at pada-Mu
    Amin Yaa Robbal 'alamin

    semoga penjenengan senantiasa sabar, ikhlas dan senantiasa tawaqal menerima ujian dari Allah

    BalasHapus
  17. This comment has been removed by the author.

    BalasHapus
  18. Walah mas Cip kalau bener Ambar bulikmu cepet saja hubungi. Tak cari2 no hp-ne ga ketemu, coba aja no rumahnya seperti yg diberikan mbak Mincuk .. dengan Ambar aku hanya kontak2an lewat facebook .. pas istrinya mas Beno kritis Ambar baru kontak aku.
    Bener mbakyu Mincuk .. sing tak maksud Yuni Ambarsari .. tinggalnya bukan di Depok tapi di Ciputat ... saiki dadi juragan property.

    BalasHapus