Tetep Hepi .....

Prolog: saya sebenarnya menunggu Mas Kisut menuliskan kisah ketemuan Minggu 18 April lalu, tapi mungkin karena sibuk beliau tidak sempat. Okelah kalau begitu .....

CERITANYA, sepekan kemarin Mas Kisut bertekat merealisasi rencana ketemuan para anggota Kasturi di Semawis, karena sudah lama jadi rerasan kok nol besar terus. Berkedok makan-makan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-17, Romo yang suka reli itu pun menyebar undangan lewat telepon, bahkan FB.
Ada Mbak Yayuk, Mbak Budi Setiarti, Mbak Diah, Mas Maryanto(adik angkatan), dan Mas Purnomo (adik angkatan, adiknya Mas Siswadi). Nah, Mbak Rina yang mukim Salatiga antusias menyambut undangan mendadak itu. Mas Setyo Ciptono from Nogiri bahkan sebenarnya juga pengin terbang ke Semawis untuk menghadiri ketemuan yang langka itu.
Tempat dan waktunya ditetapkan setelah melalui pertimbangan sana-sini dan pijak-sana pijak sini hehehehehe .... Lokasi ketemuan di RM Kampung Laut, dekat kawasan PRPP. Waktunya hari Minggu 18 April jam 12.00, sehabis nyoblos Pilwakot bagi yang telah ber-KTP Semawis.
Semula, hampir semua yang diundang menyatakan akan hadir, kecuali Mbak Budi yang belum bisa memastikan. Saat hari pelaksanaan ada kabar gembira, Mbak Mincuk ternyata kebetulan ada di Semawis. Mbakyu yang satu itu pun saya ojok-ojoki agar bersedia ikut ketemuan.
Harapan tinggal harapan. Mbak Yayuk tak bisa hadir, Mas Maryanto izin melayat, Mbak Rina ada acara gereja sampai siang, Mbak Mincuk susah lepas dari gerombolannya, demikian pula Mbak Budi (mungkin diprovokasi orang yang mengaku-aku pengagumnya !).
Jadilah hanya kami berempat yang sukses ketemu: Mbak Diah Adhi, Mas Purnomo, Mas Kisut, serta saya dan dua jagoan saya. Tapi tak apalah, kami tetep hepi dan menikmati suasana lewat obrolan baik mengenai masa kini maupun masa lalu.
Sayang memang, sudah pesan tempat dan makanan enak-enak, ternyata tak semua bisa hadir. Barangkali, lain kali akan lebih meriah dan menyenangkan apabila semua teman-temin bisa hadir. Jadi, perlu perencanaan yang lebih matang.
Terima kasih untuk Mbak Diah yang ''mencurangi'' saya dan Mas Kisut. Kami berdua sejak awal sudah menyatakan akan menjadi sponsor, bahkan Mas Kisut ngotot jadi sponsor tunggal, namun akhirnya kecolongan karena Mbak Diah-lah yang nraktor !

Epilog: O ya ... di tengah makan dan ngobrol, ada telepon dari Mas Danang dan Mas Wiwik di Lampung. Kontak mereka menambah gayeng suasana. Terima kasih juga untuk mereka berdua.

NB: Wah ..... saking asiknya ngobrol, plotronya lupa ! Sori tenan .........

Artikel terkait :