' Kasturi 81 Wadya Bolo Tell Your Story and Change the World

Tell Your Story and Change the World

Obrolan Untuk Mas Setyo

Oleh : Bambang Haryanto
Alumnus Angkatan 1967 SMP Negeri 1 Wonogiri
Pendiri Komunitas Epistoholik Indonesia
Pengelola Blog Esai Epistoholica : http://esaiei.blogspot.com

Yth. Bapak Setyo Ciptono, terima kasih untuk tanggapan Anda.

Respons panjenengan itu membesarkan hati kami, sebagai sesama alumni SMP Negeri 1 Wonogiri, untuk mencoba berbagi ide mengabadikan momentum terpilihnya rekan Anda Danar Rahmanto sebagai bupati terpilih 2010-2015 dalam sebuah buku.

Cerita Anda itu menjadi catatan penting bagi kami. Saya harap, cerita masa lalu Anda bersama Mas Danar itu juga diabadikan dalam beragam media. Termasuk yang mudah dan instan, yaitu blog ini pula. Saya yakin, cerita Pak Setyo akan membangkitkan kenangan rekan lainnya, lalu juga—moga-moga—menjadi ikut pula tergerak bercerita pula.  “Tell your story and change the world !,” begitu advis dari penasehat karier Rene Suhardono. “For a better world,” begitu bisik-bisik ikutan dari saya.

Ya kalau tak bisa cerita yang terkait langsung-sung dengan kisah Pak Bupati Danar saat itu, kan kita bisa menceritakan lingkungan seperti apa saat bersekolah masing-masing saat itu. Mas Danar saat di SMPN 1 (21/9/2010), sempat cerita : “Bersekolah saat itu tanpa bersepatu, kaki-kaki kita ting mbekisik. Kalau digurat dengan jari akan muncul garis putih.Pernah loncat pagar, ketahuan, dan dihukum oleh Pak Simin Karsamto.”

Siapa tahu himpunan cerita-cerita jadul itu dapat membantu Mas Nasih, yang seolah jadi “motor” sendirian dalam mengelola blog menarik ini. Dengan himpunan cerita itu maka blog ini bisa seolah akan kembali ke khittah, sesuai dengan judulnya ya :-).

Oh ya, ide himpunan cerita  “Danar Yang Saya Kenal” ini  sebelum saya kirim ke blog ini,  sudah saya ceritakan ke Mas Bambang Tri Subeno. Ia wartawan, jadi menurut saya pasti lebih trengginas daya pikir dan wawasannya dalam menangkap momentum,  ketimbang saya yang uplek sebagai orang luar, sebagai penulis surat pembaca ini.

Begitu Pak Setyo, kabar awal saya. Silakan menuliskan kisah menarik Anda itu. Maaf, kok SMS saya kemarin (10/10) malah ga sampai. Bila ada perkembangan lanjutan tentang buku itu, saya akan mengontak panjenengan. Matur nuwun.

Wonogiri, 11 Oktober 2010
==========

Yth. Mas Nasih,
Ini balasan saya untuk komentar Mas Setyo. Saya berharap, kalau boleh, surat ini bisa menjadi artikel lagi untuk blog Anda. Seperti surat saya yang lalu.
Idep-idep ikut meramaikan blog Anda.

Matur nuwun.

6 komentar :

  1. Alhamdulillah ..... Blog ini ternyata mulai menggeliat kembali, setelah beberapa waktu sempet mlempem karena ditinggal para aktifis penulisnya yang sedang kecanduan FACE BOOKER Mania.
    saya sendiri tadinya juga sempet ragu ragu maw nulis di Blog Alumni lagi, wedi nek ora dilirik meneh karo KASTURI '81 opomeneh dikomentari ......
    tapi ya sudahlah, maw dilirik ato tidak
    maw di comment or NO tidak masalah.
    niatku ingin memberikan sumbang saran untuk kemajuan dan bernostalgia bersama teman temin khususnya dan umumnya untuk kemajuan kota kelahiran tercinta ...
    Wonogiri Kota Gaplek
    Wonogiri Kota Gandhul dan juga
    Wonogiri SUKSES

    BalasHapus
  2. Matur nuwun Mas Bambang kolom Blognya.
    Nambahi Mas Ciptono, saya pribadi sebenarnya sangat banyak kenangan dengan Mas Danar baik di dalam maupun diluar sekolah, sering olok olokan, maklum kami sama sama dari wetan kali. Sudah menjadi karakter, saya suka olok olokan nggak peduli sugih melarat, bodho pinter, apik elek, mbeling anteng kabeh dijadikan bahan olok2an.
    Yang sangat berkesan waktu di kelas II E saya sempat jejer sebangku sebentar nomor dua dari belakang, tapi karena saya termasuk golongan tukang rame (braokan), saya diusir dan dipisahkan oleh Pak Dudyk, dan suruh pindah meja paling depan bersama golongan tukang rame yang lain yaitu Mas Danang "Jerapah".
    Waktu di kelas III D setelah olahraga / bal balan hampir setiap hari dijajakke baksone Si-Sul, plus disangoni Rp 50,- (seket repis), dan kadang nunut mobilnya sampai ngadirojo.
    Ketemu di Yogya waktu test Sipenmaru di UGM, waktu itu sama sama satu lokasi test di Fak Peternakan UGM.
    Masih banyak kenangan lainnya, kalau ditulis dan diceritakan ora entek entek.

    Salam

    Harjono

    BalasHapus
  3. tulisan mengenai Mas Danar perlu juga diposting diblog ini, agar kemudian Mas Bambang dapat menulis-ulangkan di bukunya ...
    ayo terutama yang pernah sekelas dengan-nya.

    BalasHapus
  4. Terima kasih Mas Sis, Mas Harjono, dan Mas Nasih. Setuju dengan usulan Mas Nasih, album cerita masa jadul Mas Harjono terkait Pak Bupati kita itu sebaiknya dibabar semuanya.

    Satu momen diceritakan mana hal ayng menarik. Syukur-syukur ada "piwulang"-nya yang bisa dilungsurkan segi positifnya bagi adik-adik kita (walau dibuat tidak menggurui ya :-)) baik yang alumnus mau pun yang masih menuntut ilmu.

    Moga usul-usil ini bermanfaat.

    BalasHapus
  5. Waduhh .. dulu kalau liat teman2 (terutama yg sekelas dg mas Danar) dijajak-ke bakso-ne siSul suka iri .. karena harga bakso waktu itu (kalau ga salah Rp.50,-) cukup menguras uang saku yg cekak, mending dijajak-ke godril, satelit atau es mambo yg regane lebih murah .. dadi entuk akeh!
    Saya kurang banyak "bergaul" dengan Danar karena tidak pernah sekelas, kalau dengan Anik sedulure Danar baru akrab.

    BalasHapus
  6. Yth. Mas Bambang Haryanto, saya sebagai sesama Alumni SMP N 1 Wonogiri 1981 dan anggota Kasturi'81 saya sangat bangga sekali dengan terpilihnya sahabat kita Pendekar Kasturi'81 Mas Danar Rahmanto menjadi Bupati Wonogiri. Bahkan pilkada tahun 2005 lalu saya pun sudah mendukung Mas Danar untuk menjadi Bupati Wonogiri, tujuan saya hanya satu yaitu perubahan bagi Wonogiri kearah yg lebih baik.
    Pada saat SMP saya sekelas dan sebangku dengan Mas Danar di kelas II E. Pengalaman yg sampai sekarang masih saya ingat mas Danar itu pelajaran Bhs. Inggrisnya Jagoan Neon alias puintere puool. Pada waktu itu gurunya Pak Simin. Pak Simin ini kalau memberikan Ulangan Bhs. Inggris soalnya ditulis di Papan Tulis sebanyak 9 soal. Ketika Pak Simin menulis soal pertama belum selesai mas Danar ini sudah selesai menjawab di kertas ulangan, kemudian dia tawarkan ke saya dng berkata " Melu aku apa ora ?" (maksudnya nurun jawaban mas Danar tidak). Padahal saat itu saya masih membaca soalnya saja belum selesai apalagi berpikir tentang jawabannya. Sejenak saya lihat jawaban mas Danar yg sudah ditulis di kertas jawaban, batin saya weleh-weleh cepat sekali menjawab tapi apa genah benar ya saya bertanya dalam hati. Ach dari pada susah2 mikir akhirnya saya nyontek jawabannya mas Danar dari nomor 1 sampai 9 apa yg terjadi kemudian ketika hasil ulangan itu dibagi oleh Pak Simin pada pelajaran bhs. inggris hari berikutnya ternyata saya dapat nilai 9 artinya benar semua. Sampai nilai raport saya juga dapat nilai 8. Wah ternyata pinter tenan mas Danar Bhs.Inggrisnya.
    Cerita yg lain pada waktu itu mas Danar suka lagunya Iis Sugiyanto yg saat itu lagi ngetrend berjudul Jangan Sakiti Hatinya, karena pada saat bersenandung lagu itu yg sering dinyanyikan.
    Cerita yg lain saya juga sering dijajakne mas Danar, setiap hari dijatah jajan 25 perak, lumayan buat beli Es gosrok sama timus goreng tombo liyer.
    Kalau berangkat sekolah saya suka nunut mobile mas Danar mulai dari perempatan Toko Mawar pokoh bareng sama teman2 yg lain dan pulangnya nunut lagi begitu setiap hari, yach lumayan dari pada engklek/jalan kaki.
    Begitulah banyak sekali pengalaman2 yg lucu dan berkesan bersama Mas Danar, beliau itu orang yg santun, murah hati, baik terhadap siapa saja tidak mbedak-bedakne.
    Trims, salam untuk semuanya.

    BalasHapus