Senin, lebaran hari kedua, saya datang memenuhi jawilan Mas Anto di Sadewa III/23 tempat kediaman beliau sekarang ini. Ngobrol ngalor-ngidul ngetan-ngulon seputar persiapan panitia. Tak lama kemudian datang Mas Hendrikus Tanto, dengan penampilannya yang tetap "mbeling" menambah suasana tambah rame. Bagaimana tidak mbeling, wong di sekitar kita saja kekurangan pupuk NPK lha ini orang malah mau mengekspor ke Singapura, ya begitulah busines. Lalu datang Mas Joni, pejabat di BULOG Jakarta, mampir sebentar karena dia sudah ada jadwal dengan keluarga untuk nyekar ke Jatisrono. Ada Yasin, saya baru betul2 ingat setelah dari melihatnya dari samping saat tersenyum dengan susunan geliginya yang khas dan kegemarannya merokok. Yasin menjadi guru BP di Kismantoro. Ada Siswadi, dengan rambutnya hitamnya yang tetap tegak perkasa, beliau ini pengusaha zeolit di Bandung. Meskipun baru bertemu dengan beberapa orang, namun saya mulai dapat menarik benang merah apa yang bakal terjadi pada saat acara temu kangen dan apa yang mesti dikerjakan setelahnya.
Apa itu ?
Apa itu ?
Pertama, tidaklah mungkin ke-92 alumni yang sudah menyatakan kesediaan mau datang tersebut dapat duduk bersama bercakap-cakap satu persatu dalam satu lingkaran. Tentu akan muncul kluster2 sesuai waktu kedatangan sehingga membentuk beberapa lingkaran. Nampaknya perlu banyak break untuk memecah-mecah lingkaran tersebut. Nah ini tugas Mas Bambang Supriyadi dkk sie acara untuk mengacak-acak forum sehingga terus leleh-mencair.
Kedua, ini berkaitan dengan follow up pasca temu kangen. Nampaknya akan terbentuk beberapa kluster sesuai minat, kebiasaan dan naluri ke depan. Yang akan menonjol nampaknya kluster busines dan sosial. Benarkah demikian, semua tergantung temen-temen.
Kedua, ini berkaitan dengan follow up pasca temu kangen. Nampaknya akan terbentuk beberapa kluster sesuai minat, kebiasaan dan naluri ke depan. Yang akan menonjol nampaknya kluster busines dan sosial. Benarkah demikian, semua tergantung temen-temen.
Lha, itulah ..... bagaimana caranya supaya sekitar seratus ekor bisa membaur, tidak ngumpul di kelompoknya sendiri. Kalau perlu, tiap setengah jam tukar kluster ya.
BalasHapusSoal bisnis dan sosial, saya rasa bisa jalan sama-sama kok. Saling melengkapi. Siapa tahu kita bisa membentuk jejaring dan memanfaatkan kelebihan serta kepunyaan masing-masing.