Mendapatkan kesempatan untuk melihat Negara manca merupakan anugerah bagi setiap orang, apalagi untuk seorang guru ndeso. Dalam perspektif itulah ketika Nopember kemarin aku mendapat kesempatan untuk memfollow up MOU antara SMA Negeri 2 Wonogiri dengan Kardelen Lisesi di Gazi Osman Pasa
Sebagai persiapan biar nggak ngisin-isini, dilatihlah saudara2 Oemar Bakri ini di hotel Horison di kawasan Simpang Lima Semarang agar bisa makan cara luar negeri. Terbiasa ‘muluk’, sekarang harus makan dengan tatanan yang ribet dan alat makan yang macem2, terus terang jadi nggak nyaman. Aturan standar alat makan dihabiskan dari jajaran terluar (mung arep ngemplok we aturanne kok ya neko-neko…).
Minggu, 9 Nopember 2008,Setelah mendapat tambahan pembekalan sedikit tentang Bahasa Turki pada jam 12.30 kami meluncur ke bandara Ahmad Yani, makan siang di resto padang di bandara. Sambil nunggu flight ke
Tiba di Cengkareng nunggu di airport untuk tujuan berikutnya Singapura . Akhirnya jam 19.05 penerbangan naik Singapore Airlines menuju Singapura, sebelumnya ketika lewat di pemeriksaan aku nyangking cindera mata guci akar wangi disuruh ngubah dari dalam kardus ke plastic kresek, katanya kalau pakai kardus harus di bagasi aja takutnya bawa bom kali (padahal wajahku lebih mirip aktor daripada teroris). Untung persediaan barang “haram” berupa lima pack rokok Dji sam soe filter sudah takkunci rapat di bagasi. Kayaknya ada 2 kali pemeriksaan termasuk paspor dan kartu keberangkatan ke luar negeri sebagai utusan Negara.
Flight Jakarta -Singapura ditempuh selama kurang lebih 40 menit, nyampailah di bandara Changi Singapura pada jam 21.40 waktu Singapura.
Kita transit di Dubai setelah menempuh perjalanan selama sekitar 6 jam dari Singapura, di bandara Dubai sayang nggak sempat turun, padahal transitnya selama sekitar satu setengah jam. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju ke Istanbul Turki, dengan waktu tempuh sekitar 5 jam dan akhirnya pada jam 07.10 waktu Istanbul sampailah kita di Bandara Ataturk, Istanbul Turki.
Istirahat sejenak lalu jam 14.30 kita berangkat ke kantor dinas pendidikan wilayah Eyup untuk mengadakan audiensi dengan kepala Dinas Pendidikan Eyup Mr. Gusamettin Erdogan. Pertemuan sampai dengan jam 16.30 dilanjutkan jamuan minum di Pierre Lotti sembari melihat terusan yang memisahkan Benua Asia dan Eropa. Dengan suhu sekitar 10 derajat Celsius, menikmati segelas kopi Turki dipadu sebatang rokok Dji Sam Soe thik ya nikmat ya. Jam 17.30 kita menuju ke kawasan masjid Osmani yang digunakan juga untuk sekolah semacam pesantren dengan dana dari pengusaha di
0 komentar " OEMAR BAKRI PERGI KE TURKI ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar