MUNGKIN tak sedikit teman dan temin yang penasaran serta bertanya-tanya, seperti apa prejenganalmarhumah istri saya. Maklum, hingga saat terakhirnya saya belum punya kesempatan ''memamerkan'' sekaligus memperkenalkan.
Bahkan, ada beberapa yang menuduh saya sengaja ''ngumpetke'' hahahahahahaha ...... Padahal sungguh tak ada niat atau kesengajaan ''ndhelikke''. Soalnya, ''dipamerke'' dan ''didhelikke'' sama-sama ora kelong kan ?!!
Sebagai tombo penasaran teman-temin sekaligus tombo gelo saya karena tidak kesampaian mengenalkan ibunya anak-anak, saya unggah beberapa plotro yang mudah-mudahan cukup baik dan bisa mewakili.
Semoga, dan saya yakin, almarhumah istri saya tidak marah plotronya saya tampilken di sini .......
Wow... baru tahu juga aku mengenai almarhumah istri Mas Beno, pantesan susah untuk melupakannya he...3.
BalasHapusHahahaha .... tahu aja, Mas Anto .......
BalasHapusWalah yo mesti ngerti to jenenge wae garwo = sigaraning nyowo ki ora ono tunggale, bedo karo garpu = sigaraning p.... (ora wani neruske..)akeh tunggale, gampang golekane lan akeh modele ha...3
BalasHapusAda miripnya lo sama jenengan .. jenenge ugo jodo.
BalasHapusYen ndelok-i wajah putra2mu .. emang banyak yo yg "dititipke" almarhumah .. bibir, mata, dll
Mas Beno telah memenuhi janjinya untuk mem upload photo istri tercinta. Mungkin saya yang paling beruntung bisa melihatnya 2 kali. Sebenaranya bisa ditebak kalau teman-temin bertemu ke-2 putra mas Beno yang mirip ibunya .,.. ( krn bapaknya agak jelek ), pasti gak jauh berbeda dgn kedu aputranya. he..he..he,... gak boleh marah lho mas Beno...
BalasHapusSaya yakin almarhumah sudah bahagia di surga.
salam
This comment has been removed by the author.
BalasHapusBerarti, aku sukses to memperbaiki keturunan hahahahahaha ......... Mung urun prejengan pas-pasan, hasile lumayan to !
BalasHapusO iya, sak elingku sing iso ketemu almarhumah mung ono priayi telu. Mas Kisut, Mbak Diyah Adhie sedino sak durunge dipundhut, lan Mas Susilo rikolo statuse isih calon nyonyah.
Wah berarti saya juaranya donk ??? dapat hadiah apa ya mas ????
BalasHapusSemua sudah diatur dari "sono" nya; cuma kalau saya perhatikan di kecil "Enthung" mirip mas Beno waktu kecil .. dan yang besar ( Ipung ) mirip almarhumah. Proficiat mas sudah berhasil memperbaiki keturunan hua....hua.hua...
salam
Hadiahnya, malaikat, Mas. O ya, meski tak bisa berkomunikasi, panjenengan memang yang paling banyak bertemu, dua kali.
BalasHapusBagi saya ikut menemani mas Beno saat itu merupakan suatu panggilan. Saya salut dan bangga dengan mas beno yang waktu SMP imut-imut ternyata sekarang amit-amit he..he..he..... maksud saya luar biasa. Saya puas bisa hadir saat-sat seperti itu.
BalasHapusSayang ... saya belum pernah komunikasi langsung dengan almarhumah, tapi saya yakin beliau tahu saya hadir
salam
Ketika kesadarannya belum drop, saya beberapa kali menceritakan mengenai panjenengan yang menjenguk dan menemani saya menunggui dia di RS Telogorejo dan RS Dr Kariadi. Dia tahu kok, Mas. Termasuk cerita mengenai teman-teman SMP yang lain ......
BalasHapusterima kasih mas Beno, moga ini membuka kesadaran kita untuk berbagi dan berperhatian bagi teman-temin kita yang memang memerlukan sapaan kita.
BalasHapussalam
Mengenang kekasih tercinta yang telah ikut mewarnai proses pendewasaan diri memang suatu keniscayaan hidup. Bagaimanapun, hidup harus terus berjalan, jadi mari kita pandang ke depan hadapi berbagai tantangannya dengan penuh rasa syukur kepada Yang Kuasa atas besarnya Cinta yang telah diberikan-Nya kepada kita sampai saat ini dan yakinilah itu,untuk selamanya...Amin.
BalasHapusmengenang sir-siran hidup........reuni maneh
BalasHapuswah semua jadi pengarang puisi yang handal. Mari kita ambil hikmat dari setiap peristiwa yang kita hadapi. Pasti Tuhan mempunyai rencana yang terindah untuk kita.
BalasHapussalam
Karena itulah, saya berpesan dengan amat sangat: cintai dan sayangi istri (suami) panjenengan semua sepenuh hati, mumpung masih diberi kesempatan bersama !!!!
BalasHapusLha saya mencinati sipa mas Beno ????
BalasHapusMas Kisut, panjenengan bisa mencintai siapa saja, terserah. Tapi, saya sarankan cintailah umat panjenengan !
BalasHapusKalau pengin punya ''istri'' yang dicintai, sumonggo kerso hahahahahahahahaha ....
Ha..ha..ha.... benar kata mas Beno saya harus mencintai uam yang dipercayakan Tuhan kepada saya. Untuk usul yang ke - 2 saya menunggu mas Beno dulu deh ...... kapan gak tahu
BalasHapussalam