SELASA siang 28 Juli pukul 13.00 lewat akhirnya saya bisa ketemu Mas Anto di tengah padatnya acara beliau mengikuti sosialisasi Apindo di Hotel Ibis Jalan Gajahmada Semarang. Memang cuma sekitar sepuluh menit, tetapi sudah cukup untuk menghapus ''gap'' yang pernah ada di antara kami.
Dulu, saya menganggap beliau agak ''kemlinthi'' dan suka usil mengolok-olok saya sebagai pasangan Mbak Mincuk. Saat di SMP Negeri 1 Wonogiri, kami kurang akrab gara-gara saya sudah apriori terlebih dahulu.
Lewat pertemuan yang cuma sekejap kemarin itu segala hal yang selama ini menjadi ganjalan runtuh sudah. Diam-diam saya mengagumi beliau yang tetap tampak awet muda, ganteng, dan omongannya begitu bernas -- khas orang bijak dan matang (ini serius lho, bukan nyolu hehehe).
Lagi-lagi niat saya mengajak jalan-jalan dan wisata kuliner teman yang berkunjung ke Semarang tak kesampaian. Malah anak bungsu saya keceplosan bilang ibunya berada di rumah sakit.
Saya jadi nggak enak karena tentu Mas Anto merasa tidak enak hati. Padahal ibunya anak-anak masuk rumah sakit itu sudah merupakan hal biasa.
Nah, ini buka rahasia yang selama ini saya simpan rapat-rapat (tapi akhirnya ketahuan teman-teman). Oktober tahun lalu istri saya terdiagnosis mengidap kanker paru. Seminggu setelah Lebaran menjalani operasi.
Setelah itu, hingga kini masuk program kemoterapi. Jadi, saat masuk program itu ia harus rawat inap di rumah sakit minimal 3-4 hari. Sekarang sudah memasuki program ke-10 dari rencana sekitar 18 kali.
Tentu, saya sekeluarga berterima kasih atas perhatian teman-teman, baik yang menelepon langsung maupun lewat SMS. Doa Anda semua kian memperkuat batin kami. Sekali lagi terima kasih.
Dulu, saya menganggap beliau agak ''kemlinthi'' dan suka usil mengolok-olok saya sebagai pasangan Mbak Mincuk. Saat di SMP Negeri 1 Wonogiri, kami kurang akrab gara-gara saya sudah apriori terlebih dahulu.
Lewat pertemuan yang cuma sekejap kemarin itu segala hal yang selama ini menjadi ganjalan runtuh sudah. Diam-diam saya mengagumi beliau yang tetap tampak awet muda, ganteng, dan omongannya begitu bernas -- khas orang bijak dan matang (ini serius lho, bukan nyolu hehehe).
Lagi-lagi niat saya mengajak jalan-jalan dan wisata kuliner teman yang berkunjung ke Semarang tak kesampaian. Malah anak bungsu saya keceplosan bilang ibunya berada di rumah sakit.
Saya jadi nggak enak karena tentu Mas Anto merasa tidak enak hati. Padahal ibunya anak-anak masuk rumah sakit itu sudah merupakan hal biasa.
Nah, ini buka rahasia yang selama ini saya simpan rapat-rapat (tapi akhirnya ketahuan teman-teman). Oktober tahun lalu istri saya terdiagnosis mengidap kanker paru. Seminggu setelah Lebaran menjalani operasi.
Setelah itu, hingga kini masuk program kemoterapi. Jadi, saat masuk program itu ia harus rawat inap di rumah sakit minimal 3-4 hari. Sekarang sudah memasuki program ke-10 dari rencana sekitar 18 kali.
Tentu, saya sekeluarga berterima kasih atas perhatian teman-teman, baik yang menelepon langsung maupun lewat SMS. Doa Anda semua kian memperkuat batin kami. Sekali lagi terima kasih.
Matur nuwun Mas atas segalanya, ning ketoke kedhuwuren njenengan sing menyanjung, klambiku nganti sesak untuk ora jebol benike he...3.
BalasHapusMaaf kalau aku panjenengan pandang tidak amanah dlm mengemban pesan panjenengan mengenai Istri tercinta, sungguh saya s4 agak kaget wkt mendengar panjenengan cerita itu sampai2 kepikiran terus n sampe di rumah saya cerita ke doi, terus kemarin siang - sore aku share kepada rekan yg lain dengan tidak ada maksud apa2 kecuali 1 : SEBAGAI SAHABAT TENTUNYA KITA JUGA AKAN MERASA GEMBIRA BILA ADA DIANTARA KITA YANG DALAM KEADAAN SENANG DEMIKIAN PULA SEBALIKNYA...
Seneng yo do iso ketemuan ...
BalasHapusUntuk Beno .. sing penting optimis dan tawakal!
Sudah tahunan (sekitar 20an th yl) mbakyuku juga "diduga" punya penyakit yang sama bahkan sampelnya sampai diperiksa tekan Bandung barang .. ora jelas sampai sekarang penyakit yang sebenarnya .. TBC enggak tapi gampang banget terbatuk-batuk dan susah berhenti .. alhamdulillah dengan kepasrahan dan tawakal" disertai upaya medis sampai sekarang masih sehat.
Ben, turut berdoa untuk kesehatan sang permaisuri, juga kiranya sampean sekeluarga senantiasa diberikan kekuatan untuk mencurahkan perhatian dan kasih sayang... btw teruslah berjuang dan optimis
BalasHapusMas Bena
BalasHapusaku ikut berdoa moga semua baik adanya.
mas alamatnya di mana ?
salam
santosa